AWWALAN

Jumat, 07 Februari 2014

BODOHNYA AKU MELEWATI MASA-MASA INDAH

  Masa2 indah bukan untuk di permainkan dan di perdebatkan tapi harus di perjuangkan. Apakah saya gagal dalam mempertahankan masa2 indah itu? Bisa di katakan iya tapi belum seratus persen benar. Ya karena masa indah itu bukan datang dan pergi begitu saja, Dia datang sekali dan kesiapan dalam mempertahankanya itu bagaimana? Dan bagaimana jika masa itu lepas? Lepas bukan berarti hilang, masih bisa di kumpulkan sisa2nya dengan himmah atau cita2 yg kuat. Masalahnya kini himmah itu berada di awang2 baina na'am am la, dukungan sudah terkumpul, tinggal dari hati menanggapi yg positif. Ini keinginan bukan himbauan dari orang2 dekat, masa indah itu milik gusti Allah dan saya bukan milik orang lain. Toh kalo masa indah itu tak kutemui disini, jika gusti Allah berkehendak bisa aku menemukannya di lain dimensi, tapi bukan waktu. Masa indah itu yo BELAJAR kalo masa itu sudah hilang di kehidupan saya, apa bedanya saya dengan mayat hidup? Berjalan di bumi bagai mayat.

Tapi saya masih termotifasi dengan syair2 yang terkumpul di Diwan imam syafi'i:
اصبر على مر الجفا من معلم        *       فإن رسوب العلم في نفراته
ومن لم يذق مر التعلم ساعة         *     تجرع ذل الجهل طول حياته
ومن فاته التعليم وقت شبابه         *            فكبر عليه أربعا لوفاته
وذات الفتى والله بالعلم والتقى        *          إذا لم يكونا لاعتبار لذاته


  Bersabarlah atas pedihnya kekerasan pengajar * Karena sesungguhnya kekokohan ilmu itu berada pada kesulitannya

Barang siapa tidak mencicipi pahitnya belajar walau sebentar * ia akan menelan kehinaan sepanjang hayatnya

Barang siapa melewatkan belajar di masa mudanya * maka bertakbirlah empat kali karena kematiannya

Demi Allah, hidup seorang pemuda itu tergantung ilmu dan takwa * Jika keduanya tidak ada, keberadaannya tidak dianggap


ini hanya ngomong untuk diri saya sendiri bukan untuk sekian banyak orang, karena itulah saya menulis agar saya ingat, bukan maksud untuk memberitahu pada orang lain, karna belom maqom saya untuk menasehati orang, yg lebih menekankan mencemooh diri sendiri.
keadaan saya saat ini mungkin sama dengan qoidah "anane tapi ura koyo enek" koyo dene mayit urip(batang).
Wallahu a'lam dengan keaaanku saat ini, yg di ombang-ambingkan oleh keadaan yg tak menentu.
YA ROBB SAMIHNII,,,,,,,,,,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar