AWWALAN

Minggu, 26 Februari 2012

WANITA SHOLEHAH

Ini adalah sebuah cerita oleh-oleh dari yang disampaikan oleh Al Hubabah Nur Al Haddar, dari Hadramaut dalam majlis beliau di kota2 yg bliau kunjungi selama di Indonesia , 

   cerita yang sangat menyentuh hati pendengarnya dan cerita yang bisa menjadi sebuah tamparan bagi orang-orang yang menyatakan begitu mencintai Allah dan Rasul-Nya, bisa menjadi tamparan bagi orang yang menyatakan begitu mencintai dan mengidolakan Sayyidatunaa Fatimatuzzahra dan Sayyidinaa Ali Karramallahu wajhahu.


   Cerita ini bermula di Pesantren Daarul Musthafa, pimpinan Al Habib Umar Bin Hafidh Bin Syech Abu Bakar. Tercatatlah dalam pesantren seorang santri yang bernama THOYYIBAH, seorang santri keturunan Pakistan warga negara Inggris, sejak kecil dia mengaku orang Islam meski tidak menjalankan segala syariat-syariat agama, shalat ditinggalkan, puasa dilupakan, hingga suatu hari tergerak hatinya untuk kembali kepada agamanya, cari-cari informasi, dimanakah bisa mempelajari Islam yang murni, maka sampailah dia di Daarul Musthafa, Taarim. THOYYIBAH belajar dengan sungguh-sungguh semua ajaran Rasulullah, kepribadian Rasulullah, kepribadian Sayyidatunaa Fatimatuzzahra RA, kebiasaan para Salafus Shalih dan dia benar-benar damai dan benar-benar menemukan yang dia cari.



     Hingga suatu ketika ada seorang santri putra di pondok Habib Umar, Amin namanya, seorang muallaf dari Inggris menyampaikan keinginan kepada Habib Umar ingin menikah, dia mencari yang sama-sama orang Inggris, karena dia berkeinginan kelak ingin berdakwah bersama istrinya kembali ke negrinya Inggris. Mengetahui hal itu Al Hubabah Nur menawarkan seorang Amin kepada THOYYIBAH. Mendengar itu THOYYIBAH menyatakan akan beristikhara dan mengharap Al Hubabah Nur juga melakukan istikhara untuk dia sebelum dia mengambil keputusan.
Hingga beberapa waktu THOYYIBAH belum mendengar lagi kelanjutannya dari Al Hubabah Nur. Pada suatu saat perjumpaan THOYYIBAH dengan Al Hubabah Nur, dia tanyakan perihal istikhara' Hubabah. Hubabah menjawab belum melakukan istikhara' dan lupa karena kesibukan yang sangat di pesantren. THOYYIBAH menyatakan ke Hubabah, tidak apa-apa karena saya sudah istikhara' dan TADI MALAM RASULULLAH MENDATANGI SAYA DAN BELIAU MENYATAKAN AMIN ADALAH HADIAH DARIKU UNTUKMU................Allahu Akbar.....
seorang THOYYIBAH mendapat kehormatan dijumpai oleh RASULULLAH dengan menyampaikan sebuah kabar gembira untuknya...........Subhanallah Wal Hamdulillah Wa Laa Ilaaha Illallah.....
batin siapa yang tidak tergetar oleh cerita ini......

ceritapun berlanjut....
menjelang pernikahan, Hubabah meminta kepada sejumlah orang untuk mengantar Thayyibah membeli perlengkapan untuk persiapan pernikahannya, diantarlah Thoyyibah ke kota Seiwun, ke sebuah toko untuk membeli baju-baju dan perlengkapan make up dan lain-lainnya, selama berjam-jam dia berputar keliling toko ternyata Thoyyibah hanya membeli satu baju, oleh para pengantarnya ditanya, mengapa hanya satu baju, dia menjawab, AKU MASIH PUNYA SATU BAJU YANG CUKUP BAGUS DI RUMAH YANG BISA AKU PAKAI, SAYYIDATUNAA FATIMATUZ ZAHRA' HANYA MEMPUNYAI DUA BAJU MENJELANG PERNIKAHANNYA, aku takut membeli lebih sedangkan Sayyyidatunaa Fatimatuz Zahra hanya punya dua baju, bagaimana aku dihadapannya kelak..........

Allahu Akbar..........belum selesai cerita ini.....

Oleh pengantar-pengantarnya Thoyyibah juga diingatkan untuk membeli make up dan maaf...under wear yang bisa dia gunakan nt dihadapan suaminya....tapi apa jawabannya.....
STTTTTT........ITU ADALAH AIB, AIB, TIDAK PANTAS UNTUK DIBICARAKAN, ITU MASALAH SUAMI SITRI DAN ORANG LAIN TIDAK PERLU TAHU....

sampailah pada hari pernikahannya, beberapa orang sibuk membantu memperindah kamarnya, dan dia melarang orang-orang itu, biarlah seperti ini,


ketika orang-orang akan mendandani dia DENGAN ANEKA MAKE UP, dengan hormat dia  menolak, dan mengatakan SAYYIDATUNAA FATIMATUZZAHRA HANYA MERAPIKAN TRAMBUTNYA DAN MEMAKAI CELAK PADA HARI PERNIKAHANNYA DAN AKU MAU YANG SEPERTI ITU..................

Allahu akbar..............

ketika dia ingin memohon bentuan orang untuk mengencangkan resluiting baju belakangnya dia meminta orang yg ada dikamarnya untuk keluar sejenak, karena dia malu, MALU ADALAH TANDA SIFAT WANITA BERIMAN, dan meminta satu orang saja dengan mematikan lampu hingga tak tampak auratnya......

dan siaplah seorang Thoyyibah dengan dandanan yang SANGAT SEDERHANA, hanya merapikan rambut, dan memakai celak saja, keluar dari kamarnya, tapi apa yang terjadi.........???
semua orang mengucapkan Subhanallah, MAHA SUCI ALLAH YANG MAHA MENGINDAHKAN SEORANG HAMBA, YANG MAHA MENCANTIKKAN SEORANG HAMBA.  DENGAN DANDANAN YANG SEDERHANA WAJAH THOYYIBAH BEGITU BERSINAR, MEMANCARKAN CAHAYA ILAHI, BAGAI BIDADARI TURUN DARI LANGIT, SANGAT CANTIK, JAUUUUHHHH LEBIH CANTIK DARI BIASANYA.

 Hingga dihantarkanlah mereka ke rumah yang akan ditinggali mereka berdua. Keesokan harinya Hubabah Nur meminta seseorang untuk mengantar sarapan ke rumah mereka, sesampai di sana, di ketok2 pintu tidak ada jawaban, hingga kembalilah ia, hingga siang hari Hubabah meminta kembali diantarkan makanan untuk mereka, diketok2 belum juga ada jawaban, hingga ketika akan kembali, pengantar makanan tadi melihat pasangan ini sedang berjalan menuju rumahnya,
ohh...aku mengantarkan apa yang diminta hababah untuk kalian tetapi sedari tadi aku ketuk pintu rumahmu tidak ada jawaban.



apa jawab mereka, kami baru saja berziarah ke ZANBAL, tempat dimana dimakamkan begitu banyak Auliya Allah di sana dan mereka ke sana dengan jalan kaki pada panas yang terik yg jika dihitung sama dengan 10 menit berkendaraan mobil.

SEPASANG PENGANTIN BARU BERJALAN DI PANAS TERIK MENUJU TEMPAT PARA AULIYA ALLAH DIMAKAMKAN, UNTUK BERTAWASSUL KEPADA MEREKA SEMUA......

Bisakah kita bayangkan yang seperti itu.....???

Apakah kita merasa begitu mulia? lebih mulia dari seorang Thoyyibah hanya karena ada darah dzurriyat Rasul dalam tubuh kita?
Benarkah kita begitu mencintai Allah Robbul Jalal ?
benarkah kita begitu mencintai kekasih Allah Sayyidinaa Rasulillah SAW dan menjadikan Beliau SAW satu-satunya panutan bagi kita ?
apakah Sayyidatunaa Fatimatuzzahra dan Sayyidinaa Ali panutan kita?
Hanya diri kita lah yang masing-masing tahu jawabannya. T_T

Yaa Allah, tak terasa bulir-bulir bening mengucur deras dari mata hamba
Bersimpuh hamba kepada-Mu
Mohon ampun Yaa Allah
Ampuni yang hina ini Yaa Allah........
Ampuni.........
Ampuni.........
Ampuni Yaa Allah........
Jangan pernah Engkau palingkan wajah-Mu walau hanya sekedipan mata dari kami Yaa Allah Yaa Robb.......
Tak sanggup Yaa Allah......
Tak sanggup Yaa Allah.......


 @adamalatas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar